Rabu, 21 November 2012

Flash Fiction - Surat Cinta Untuk Mimin

Telah berulang kali kukitari ruangan yang penuh sesak di antara kerumunan orang yang berlalu-lalang yang tak kunjung henti menghiasi hariku ini. Mataku hanya tertuju pada wanita yang memakai baju berwarna merah yang sedang aku cari. 
Telahberulang kupandang satu-persatu wanita yang memakai baju merah tapi tak kunjung ditemukan satu pun wanita yang dicari seperti layaknya pungguk yang merindukan bulan.
 "Sepertinya mimin nggak datang," pikirku seraya mengambil nafas panjang dan kuangkat badanku dari kursi yang telah berjam-jam menempel pada diriku.
Kuputuskan untuk meninggalkan tempat yang tak bersahabat itu. Dengan lesu kuambil langkah malas meninggalkan semua harapan yang kutanamkan pada sepucuk surat kecil untuk mimin yang menemaniku setiap harinya di Twitter seperti layaknya udara yang telah kunikmati setiap harinya.
Tiba-tiba tanpa disadari seorang laki-laki kurus tinggi dan berpenampilan menarik menabrakku. "Ups, maaf gue nggak sengaja," katanya dengan sopan.
"Nevermind bro," jawab ku sambil tersenyum kecil.
Lelaki tersebut menatapku dengan tajam seperti seekor singa yang mengincar mangsanya. "Kamu itu Rio ya?" Aku admin grup WAO kenal kan?" kata-katanya mengagetkanku.
Aku tersentak tak percaya atas semua yang terjadiku pada hari ini. Orang yang sekian lama ku tunggu adalah seorang yang memiliki kelamin yang sama denganku. Hancur sudah harapanku seperti pecahan kaca yang telah dihempaskan dan berserakan dimana-mana.

1 komentar:

  1. mimin?? aku ??
    merah ??
    wrna kesukaanku..?
    :D
    tapi aku bukan cowok.. Hxhxhxh
    *apa ini ??

    BalasHapus