Pada tanggal 15 November lalu bertepatan dengan permulaan Tahun Baru Hijriah atau 1 Muharram 1434 H. Pada bulan ini disunnahkan memperbanyak puasa seperti hadist Nabi:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama sesudah
puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram.
Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat
fardlu.” (HR. Muslim, no. 1982)
Menurut Imam
Al-Qaari, bahwa secara zahir, maksudnya adalah seluruh hari-hari pada
bulan muharram ini. Tetapi telah disebutkan dalam hadits shahih bahwa
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam
tidak pernah sama sekali berpuasa sebulan penuh kecuali di Ramadhan.
Maka hadits ini dipahami, dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan
Muharram bukan seluruhnya.
Mungkin ada diantara kita yang ingat bahwa pada bulan muharram ada yang namanya puasa asyura.
Puasa asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 10 muharram. Rasulullah bersabda:
“Puasa hari ‘Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.” (HR. Muslim no. 1975)
Salah satu
keutamaan puasa asyura adalah menghapus dosa setahun yang lalu. Namun
ketika Rasulullah berpuasa pada tanggal 10 muharram para sahabat berkata
bahwa kaum Yahudi dan Nashrani pun berpuasa pada hari itu.
Ketika
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau
mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa ‘Asyura. Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Hari yang kalian
bepuasa ini adalah hari apa?” Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, “Ini
adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah
menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Fir’aun dan kaumnya
ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka
kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.” Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Kita seharusnya lebih
berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.” Lalu setelah itu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kaum muslimin
untuk berpuasa. (HR. Muslim no. 1130)
Karena itu Rasulullah bersabda bahwa jika tahun depan masih hidup beliau akan berpuasa pada tanggal 9 muharram.
لَئِنْ عِشْتُ إلَى قَابِلٍ لاَصُومَنَّ التَّاسِعَ
“Jika saya masih hidup di tahun depan, pasti akan berpuasa pada hari kesembilan.” (HR. Muslim)
Namun,
Rasulullah keburu wafat sebelum sempat melaksanakannya. Hadist ini
dijadikan pijakan untuk berpuasa sehari sebelum asyura agar berbeda dari
orang Yahudi.
Tapi
bila karena terlupa, atau ada kesibukan, sedang bepergian, atau sedang
hadih bagi perempuan, boleh berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram
saja.
Insya Allah puasa asyura bertepatan dengan tanggal 24 November 2012. Jadi bila ingin berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharam berarti kita disunnahkan puasa pada hari jumat dan sabtu tanggal 23 dan 24 November.
Semoga
Allah berkenan menerima puasa kita dan kelak bisa memasuki surga dari
pintu yang khusus disediakan bagi orang yang gemar berpuasa.
“Sesungguhnya
di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan. Pada hari kiamat
orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan
tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka.
Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka
orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang
masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk,
pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui
pintu tersebut.” (HR. Bukhari no. 1896 dan Muslim no. 1152)
0 komentar:
Posting Komentar